Sabtu, 19 April 2008

Karnaval Satu Mei Ceria


May Day terlanjur dikenal sebagai hari Buruh se-Dunia. Hal ini terkait dengan sejarah buruh dalam menuntut pengurangan jam kerja berabad-abad lalu. Peristiwa Haymarket, Chicago tahun 1886 yang telah memakan korban sebagai martir, menyisakan sejarah bagaimana sebuah kebebasan akan hidup diperjuangkan.
Namun jauh sebelumnya, May Day adalah festival paling terkenal dan meriah di awal era modern yang dekat dengan kehidupan kaum pangan, enviromentalis dan naturalis yang merayakan kesuburan, sekaligus pembangkangan terhadap gereja dan kerajaan yang mengekang dan menghisap. Festivalkomunal pun diselenggarakan, yang melecehkan otoritas, dengan banyak permainan yang menjungkirbalikan aturan, meneruskan tradisi, meneruskan tradisi lokal, untuk mengontrol hidup mereka sendiri. Di awal revolusi industri industri perayaan may ini bertemu dengan tradisi pembebasan atas hidup dan perjuangan merebut kontrol hidup. May Day telah menjadi simbol bagaiman hidup mesti diperjuangkan, dihidupi dan dijaga hasratnya untuk tetap hidup. Para Kaum pangan, buruh, pencinta lingkungan, telah menghidupi hidupnya dengan hasrat bebasnya.
Abad mutakhir ini, dimana kapitalisme telah bertranspormasi sedemikian cepat dan canggih, kita telah berdiri dalam posisi sebagaimana mereka yang diabad lampau. Menjadi pekerja atas majikan kapital. Semua yang kita lakukan bermakna kerja, yakni mengakumulasikan kapital demi tegaknya Imperium modal. May Day adalah bagaimana menyambung spirit dari kisah-kisah abad lampau, yang kontekstual di masa kini.

Mengapa kami merayakannya dengan sebuah Karnaval???
Kami adalah partisipan pasif di aksi-aksi May Day yang lalu, berjalan dengan dipandu, berteriak dengan aba-aba, menyanyi dengan komando. Lalu berakhir dengan mendengar orsi-orasi para pimpinan. Aksi-aksi may day yang lampau tak memberiakan kami (dan mereka Kaum pekerja yang lainnya) sebuah medium untuk berpartisipasi aktif. Kami menghadapi sistem yang kami benci, kami merasakan sebuah putaran hidup yang monoton, yang mejenuhkan. dan saat May day kami mengulang semua itu untuk direproduksi, tanapa momen yang betul-betul bebas, mengekspresikan kegembiraan, menyambung spirit dan berbagi dengan sesama kami. Kami terpagari oleh sebuah klasifikasi bernama Massa, dan mereka adalah pemimpin. Kami telah jengah menjadi kambing congek yang menyanyikan lagu-lagu yang membosankan, tuntutan yang tidak membebaskan dan tidak akan membawa kami kemana-mana.

Karenanya kami memulainya untuk menjadi partisifan aktif, membuka ruang bagi yang lain untuk mewakili dirinya, bergembira dan untuk membangun dunia yang setara dan indah. karena May Day adalah untuk semua!!!!

1 komentar:

Dadap mengatakan...

hidup buruh!perjuangkanlah apapun bentuk pekerja baik formal maupun informal adalah buruh, yang mendapatkan perlindungan sama!